Daris Rajih

Search…View…Copy…Paste…

Syaikh Ahmad Al Badawiy RA. – Wali Qutb Al Ghouts

Setiap hari, dari pagi hingga sore, ia menatap matahari, sehingga kornea matanya merah membara. Apa yang dilihatnya bisa terbakar, khawatir terjadinya hal itu, saat berjalan ia lebih sering menatap langit, bagaikan orang yang sombong. Sejak masa kanak kanak, ia suka berkhalwat dan riyadhoh, pernah empat puluh hari lebih perutnya tak terisi makanan dan minuman. Ia lebih memilih diam dan berbicara dengan bahasa isyarat, bila ingin berkomunikasi dengan seseorang. Ia tak sedetikpun lepas dari kalimat toyyibah, berdzikir dan bersholawat. Dalam perjalanan riyadhohnya, ia pernah tinggal di loteng negara Thondata selama 12 tahun, dan selama 8 tahun ia berada diatas atap, riadhoh siang dan malam. Ia hidup pada tahun 596-675 H dan wafat di Mesir, makamnya di kota Tonto, setiap waktu tak pernah sepi dari peziarah.

Pada usia dini ia telah hafal Al-Qur’an, untuk memperdalam ilmu agama ia berguru kepada Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dan syeikh Ahmad Rifai. Ia adalah Waliullah Qutbol Gaust, Assayyid, Assyarif Ahmad al Badawi. Suatu hari, ketika sang Murid telah sampai ketingkatannya, Sjech Abdul Qodir Jaelani, menawarkan kepadanya ; ”Manakah yang kau inginkan ya Ahmad Badawi, kunci Masriq atau Magrib, akan kuberikan untukmu”, hal yang sama juga diucapkan oleh gurunya Sayyid Ahmad Rifai, dengan lembut, dan menjaga tatakrama murid kepada gurunya, ia menjawab; ”Aku tak mengambil kunci kecuali dari Al Fattah (Allah )”.

Suatu hari datang kepadanya, seorang janda mohon pertolongan, anak lelakinya ditahan di Perancis, dan sang ibu ingin agar anak itu kembali dalam keadaan selamat. Oleh Sayyidi Ahmad Al Badawi, janda itu disuruhnya untuk pulang, dan berkata sayidi : “Insya Allah anak ibu sudah berada dirumah”. Bergegas sang ibu menuju rumahnya, dan betapa bahagia, bercampur haru, dan penuh keheranan, ia dapati anaknya telah berada di rumah dalam keadaan terbelenggu. Sayyidi al badawi banyak menolong orang yang ditahan secara Dholim oleh penguasa Prancis saat itu, dan semua pulang ke rumahnya dalam keadaan tangannya tetap terbelenggu.

Pernah suatu ketika Syaikh Ibnul labban mengumpat Sayyidi Ahmad Badawi, seketika itu juga hafalan Al-Qur’an dan iman Syaikh Ibnul labban menjadi hilang. Ia bingung dan berusaha dengan beristighosah dan meminta bantuan do’a, orang orang terkemuka di zaman itu (agar ilmu dan imannya kembali lagi), tetapi tidak satupun dari yang dimintainya doa, berani mencampuri urusannya, karena terkait dengan Sayyidi Ahmad Badawi. Padahal diriwayatkan, saat itu Sayyidi Al Badawi telah wafat. Orang terkemuka yang dimintainya doa, hanya berani memberi saran kepada Syaikh Ibnul labban, agar dia menghadap Syeikh Yaqut al-‘Arsyiy, waliullah terkemuka pada saat itu, dan kholifah sayyidi abil hasan Assadzili. Ibnu labban segera menemui Sjech Yaqut dan minta pertolongannya, dalam urusannya dengan sayyidi Ahmad Al badawi. Setelah dimintai pertolongan oleh Syaikh Ibnul labban, Syeikh Yaqut Arsyiy berangkat menuju ke makam Sayyidi al-Badawi dan berkata : “ Wahai guru, hendaklah tuan memberi ma’af kepada orang ini!”. Dari dalam makamnya, terdengar jawaban “Apakah kamu berkehendak untuk mengembalikan tandanya orang miskin itu ? ya…sudah, tapi dengan syarat ia mau bertaubat”. Syeikh Ibbnul Labbanpun akhirnya bertaubat, dan tidak lama kemudian kembalilah ilmu dan imannya seperti sedia kala dan ia juga mengakui kewalian Syeikh Yaqut, karena peristiwa tersebut. Ia kemudian dinikahkan dengan putrinya Syeikh Yaqut. (Di ambil dari kitab al-Jaami’).

Syeikh Muhammad asy-Syanawi menceritakan, bahwa pada waktu itu ada orang yang tidak mau menghadiri dan bahkan mengingkari peringatan maulidnya Syeikh Ahmad Badawi, maka seketika hilanglah iman orang itu dan menjadi merasa tidak senang terhadap agama Islam. Orang itu kemudian berziarah ke makamnya Sayyid Badawi untuk minta tolong dan memohon maaf atas kesalahannya. Kemudian terdengarlah suara sayyidi Badawi dari dalam kubur : “iya, saya ma’afkan, tapi jangan berbuat lagi. Na’am (iya) jawab orang itu, spontan imannya kembali lagi. Beliau lalu meneruskan ucapannya : “Apa sebabnya kamu mengingkari kami semua”. Dijawabnya : “Karena di dalam acara itu banyak orang laki-laki dan perempuan bercampur baur menjadi satu” (tanpa ada garis pembatas). Sayyidi Badawi lalu mengatakan : “Di tempat thowaf sana, dimana banyak orang yang menunaikan ibadah haji disekitar Ka’bah, mereka juga bercampur laki-laki dan perempuan, kenapa tidak ada yang melarang”. Demi mulianya Tuhanku, orang-orang yang ada untuk menghadiri acara maulidku ini tidaklah ada yang menjalankan dosa kecuali pasti mau bertaubat dan akan bagus taubatnya. Hewan-hewan di hutan dan ikan-ikan di laut, semua itu dapat aku pelihara dan kulindungi diantara satu dengan lainnya sehingga menjadi aman dengan idzin Allah. Lalu, apakah kiranya Allah Ta’ala, tidak akan memberi aku kekuatan untuk mampu menjaga dan memelihara keamanannya orang-orang yang menghadiri acara maulidku itu ?”

Suatu ketika Syeikh Ibnu Daqiqil berkumpul dengan Sayyidi Badawi, dan ia bertanya kepada beliau : “Mengapa engkau tidak pernah sholat, yang demikian itu bukanlah perjalanannya para shalihin“. Lalu beliau menjawab : “Diam kamu! Kalau tidak mau diam aku hamburkan daqiqmu (tepung)”. Dan di tendanglah Syeikh Daqiqil oleh beliau hingga berada disuatu pulau yang luas dalam kondisi tidak sadarkan diri. Setelah sadar, iapun termangu karena merasa asing dengan pulau tersebut. Dalam kebingungannya, datanglah seorang lelaki menghampirinya dan memberi nasehat agar jangan mengganggu orang type al-Badawi, dan sekarang kamu berjalanlah menuju qubah yang terlihat itu, nanti jika sudah tiba di sana kau berhentilah di depan pintu hingga menunggu waktu ‘ashar dan ikutlah shalat berjamaah dibelakangnya imam tersebut, sebab nanti Ahmad Badawi akan ikut di dalamnya. Setelah bertemu dia ucapkanlah salam, peganglah lengan bajunya dan mohonlah ampun atas ucapanmu tadi. Ia menuruti kata-kata orang itu yang tidak lain adalah Nabiyullah Khidir a.s. Setelah semua nasehatnya dilaksanakan, betapa terkejutnya ia karena yang menjadi imam sholat waktu itu adalah Sayyidi Badawi. Setelah selesai sholat ia langsung menghampiri dan menciumi tangan dan menarik lengan Sayyidi al-Badawi, sambil berkata seperti yang diamanatkan orang tadi. Dan berkatalah Sayyidi Badawi sambil menendang Syeikh Daqiqil,” Pergilah sana murid-muridmu sudah menantimu dan jangan kau ulangi lagi!. Seketika itu juga ia sudah sampai di rumahnya dan murid-muridnya telah menunggu kedatangan Syeikh Daqiqil. Dijelaskan bahwa yang menjadi makmum sholat berjamaah dengan Sayyidi Badawi pada kejadian itu adalah para wali.

Syekh Imam al Munawi berkata : “Ada seorang Syeikh yang setiap akan bepergian selalu berziarah di makamnya Syeikh Ahmad al Badawi untuk minta ijin, lalu terdengar suara dari dalam kubur dengan jelas :”Ya pergilah dengan tawakkal, Insya Allah niatmu berhasil, kejadian tersebut didengar juga oleh Syeikh abdul wahab Assya’roni, padahal saat itu Syeikh Ahmad al Badawi sudah meninggal 200 tahun silam, jadi para aulia’ itu walaupun sudah meninggal ratusan tahun, namun masih bisa emberi petunjuk.

Berkata Syeikh Muhammad al-Adawi : Setengah dari keindahan keramat beliau ialah, pada saat banyaknya orang yang ingin berusaha membatalkan peringatan maulidnya beliau, dimana orang-orang tersebut menghadap dan meminta kepada Syeikh Imam Yahya al-Munawiy agar beliau mau menyetujuinya. Sebagai orang yang berpengaruh dan berpendirian kuat pada masa itu, Syeikh Yahya tidak menyetujuinya, akhirnya orang-orang tersebut melapor kepada sang raja azh-Zhohir Jaqmaq. Sang rajapun berusaha membujuk agar Syeikh Yahya bersedia memberi fatwa untuk membatalkan maulidnya Sayyidi Badawi. Akan tetapi Syeikh Yahya tetap tidak mau dan hanya bersedia memberikan fatwa melarang keharaman-haraman yang terjadi di acara itu. Maka acara maulid tetap dilaksanakan seperti biasa. Dan Syeikh Yahya bekata kepada sang raja: “Aku tetap tak berani sama sekali berfatwa yang demikian, karena Sayyidi Badawi adalah wali yang agung dan seorang fanatik (malati = bahasa jawanya). Hai raja, tunggu saja, kamu akan tahu akibat bahayanya orang-orang yang berusaha menghilangkan peringatan maulid Sayyidi Badawi. Memang benar, tak lama kemudian mereka yang bertujuan menghilangkan peringatan maulid Sayyidi Badawi tertimpa bencana. Orang-orang tersebut ada yang dicopot jabatannya dan diasingkan oleh rajanya. Ada yang melarikan diri ke Dimyath akan tetapi kemudian ditarik kembali dan diberi pengajaran, dirantai dan dipenjara selama setengah bulan. Bahkan diantara mereka yang mempunyai jabatan tinggi dikerajaan itu lalu banyak yang ditangkap, disidang dengan kelihatan terhina, disiksa dan diborgol besi di depan majlis hakim syara’ lalu dihadapkan raja yang kemudian dibuang di negara Maghrib.

Sayyidi Ahmad Badawi pernah berkata kepada seseorang : “Bahwa pada tahun ini hendaknya kamu menyimpan gandum yang banyak yang tujuanmu nanti akan kau berikan kepada para fakir miskin, sebab nanti akan terjadi musim paceklik pangan. Kemudian orang tadi menjalankan apa yang diperintahkan beliau, dan akhirnya memang terbukti kebenaran ucapan Sayyidi Badawi.

Berkata al-Imam Sya’roni : “Pada tahun 948 H aku ketinggalan tidak dapat menghadiri acara maulidnya Sayyidi Badawi. Lalu ada salah satu aulia’ memberi tahu kepadaku bahwa Sayyidi Badawi pada waktu peringatan itu memperlihatkan diri di makamnya dan bertanya : “Mana Abdul Wahhab Sya’roni, kenapa tidak datang ?” Pada suatu tahun, al-Imam Sya’roni juga pernah berkeinginan tidak akan mendatangi maulid beliau. Lalu aku melihat beliau memegang pelepah kurma hijau sambil mengajak orang-orang dari berbagai negara. Jadi orang-orang yang berada dibelakangnya, dikanan dan kirinya banyak sekali tak terhingga jumlahnya. Terus beliau melewati aku di Mesir, sayyidi Badawi berkata : “Kenapa kamu tidak berangkat ?”. Aku sedang sakit tuan, jawabku. Sakit tidak menghalang-halangi orang cinta. Terus aku diperlihatkan orang banyak dari para aulia’dan para masayikh, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat, dan orang-orang yang lumpuh semua berjalan dengan merangkak dan memakai kain kafannya, mereka mengikuti dibelakang sayyidi Badawi menghadiri maulid beliau. Terus aku juga diperlihatkan jama’ah dan sekelompok tawanan yang masih dalam keadaan terbalut dan terbelenggu juga ikut datang menghadiri maulidnya. Lalu beliau berkata: lihatlah ! itu semua tidak ada yang mau ketinggalan, akhirnya aku berkehendak untuk mau menghadiri, dan aku berkata : Insya Allah aku hadir tuan guru ?. Kalau begitu kamu harus dengan pendamping, jawab sayyidi Badawi. Kemudian beliau memberi aku dua harimau hitam besar dan gajah, yang dijanji tidak akan berpisah denganku sebelum sampai di tempat. Peristiwa ini kemudian aku ceritakan kepada guruku Syeikh Muhammad asy-Syanawi, beliau lalu menjelaskan: memang pada umumnya para aulia’ mengajak orang-orang itu dengan perantaraan, akan tetapi sayyidi Ahmad Badawi langsung dengan sendirinya menyuruh orang-orang mengajak datang. Sungguh banyak keramat beliau, hingga al-Imam Sya’roni mengatakan,”Seandainya keajaiban atau keramat-keramat beliau kalau ditulis di dalam buku tidaklah akan muat karena terlalu banyaknya. Tetapi ada peninggalan Syeikh ahmad Badawi yang sangat utama, yaitu bacaan sholawat badawiyah sughro dan sholawat badawiyah kubro. Demikianlah sekelumit manakib Sayyidi Ahmad Al Badawi disajikan kehadapan pembaca, untuk dapat diambil hikmahnya, DUSTUR YA SAYYIDI AHMAD AL BADAWI (Dian Sag)

March 3, 2008 - Posted by | Kisah Sufi, Syaikh Ahmad Al Badawiy RA

34 Comments »

  1. Jam`iyah Sholawat Badawiyah (JAMSHOBA) dan
    Jamiyah Manaqib Jawahirul Ma`ani
    Pusat Jl gelatik Pule Kandat Kediri
    diasuh oleh Gus Badrus Sholeh
    “mari kita berfastabiqul khoirot”

    Comment by moh.mudlofir | September 5, 2008 | Reply

    • Moh .mudhofir .
      Mas minta alamat lengkap dan no telfon ? …
      Agar bisa hadir dalam jamshoba

      Comment by Fuad | August 6, 2017 | Reply

  2. maha kasih dan maha sayang Allah.

    Comment by Andhi Maskhuri | June 2, 2009 | Reply

  3. Wali Qutub apa iya ada? Karena masalah seseorang itu dapat kita katakan sebagai wali itu sebenarnya wilayah siapa, apakah manusia atau Tuhan, Allah SWT. Jika manusia, ya tak heranlah sama halnya kita memberi gelar kiai, habib, ustdz atau wali songo dsb. Tetapi jika wilayahnya Tuhan, apa data pendukungnya, apakah termuat di dalam wahyu dan atau kitab sucinya??? Saya kira, janganlah kita berlebihan, wajar-wajar sajalah.

    Comment by elfan | June 10, 2009 | Reply

    • Sdr Elfan,sulthonul auliya’ atau Al Ghouts atau pmmpin pra Wali Allah mmang bnar kbradaanny,beliau dplih Allah mlalui Rasulullah,jka Al Ghauts ni wfat mka Allah akn mngangkt lg dr slah st wali2 Allah .Mngenai dalil yg mndasariny ad d Alquran dn Hadist,dstu dlskan scra trsirat ttg Ghoust

      Comment by Alfa | August 3, 2009 | Reply

    • Wali Allah itu bisa diketahui dengan metode hidayah, yaitu dengan memohon petunjuk kepada Allah siapa wali quthub di zaman ini. tinggal anda apakah anda mau beristikhoroh kepada Alloh atau tidak? Karena petunjuk adanya wali quthub silakan buka kitab Al Hawi lil fatawi Syaikh Jalaluddin As-Suyuthi RA, disana ada hadits berikut sanadnya tentang keberadaan Alghouts, sanadnya tsiqah dari Abu Nuaim, sampai ke Ibnu Mas’ud RA. Masalahnya wawasan anda belum banyak tentang ushul hadits terima kasih.

      Comment by indra sukmana | September 2, 2010 | Reply

    • hehe orang kayak anda tuh di jeburin ke wc baru mikir,otak kagak di pakai

      Comment by putu dermayu | September 2, 2013 | Reply

  4. “Barang siapa yang memusuhi wali waliKu (kata Allah) maka dia sunggunh berperang dengan Ku”. Sudah Jelas bahwa wali Allah itu memang ada. Semoga Allah SWT merahmati kita semua Amin Allahuma Amin.

    Comment by Hady | September 11, 2009 | Reply

  5. […] By domoyen Syaikh Ahmad Al Badawiy RA. – Wali Qutb Al Ghouts […]

    Pingback by Domoyen's Blog | January 24, 2010 | Reply

  6. buka surat yunus…ayat 62, insya Alloh itu menjeleaskan keberadaan para walii.., lanjut dengan cerita ashabul kahfi yang tertidur ratusan tahuun di dalam goa..itu juga tanda kewalian…

    Comment by muhammad ri fa"i | February 12, 2010 | Reply

  7. para wali itu memang ada..tapi kondisinya seperti para nabi dan rasul..dalam arti mereka wajib beribadah dan beramar nahi mungkar…mereka memang para penerus rasul dalam menyebarkan dan membela agama Allah,apakah mereka sakti?tidak,mereka adalah orang2 yg Allah beri karomah…hanya tetap karomah tingkatannya dibawah mukdzijat…adapun akhlaknya yg pasti wajib dan harus mengikuti tuntunan al-quran dan sunnah.

    Comment by Heru | August 26, 2010 | Reply

  8. Di dalam Kitab Yawaqitnya Syeh Assya’roni RA, dikatakan Tsuma Idza mata Al Quthbul Ghouts in faroda bi tilkal kholwati li quthbi akhor. ( Apabila meninggal Wali Quthb Al Ghouts, Allah akan mengganti dengan wali Quthub yang lain, Pertanyaannya sudahkah kita mencari wali quthub hadzazaman ? Aena Qutubuzzaman al yauma, ya akhii? Faistikhoir ya akhi walau kunta saliman, mohonlah kepada Allah SWT agar ditunjukkan siapa pemangku jabatan Al Ghoyts di zaman kita ini. wassalam.

    Comment by indra sukmana | September 2, 2010 | Reply

  9. jgn hiraukan komentar wahabi goblog mas…

    Comment by murdahai | February 5, 2011 | Reply

  10. Yaa Sayidi Yaa Ayuhal Ghoust…

    Comment by fasa | February 20, 2011 | Reply

    • pengamal sholawat wahidiyah yah

      Comment by sarkub alfaqiir | November 16, 2012 | Reply

  11. tanggal lhirnya Syeh Ahmad Badawi berapa?tolong yah dikasih tau Trimakasih…

    Comment by isa ansori | May 11, 2011 | Reply

  12. assalamu`alaikum wr wb
    mas, artikel anda sangat menambah wawasan kita tentang perjalanan manusia-manusia yang diberkati Allah SWT

    Comment by john | June 4, 2011 | Reply

  13. Ini lah Hamba Allah SWT yg sngt dekat kpd Rasul Nya. Perbanyaklah Shalawat agar kt kelak berkumpul bersama Nabi Muhammad SAW.

    Comment by ali al banjary | November 23, 2011 | Reply

  14. maaf wahai saudaraku kalau antum tidak tahu tentang wali allah taala tolong antum banyak belajar lagi dan bertanyalah kepada yang ahlinya jangan bertanya kepada orang yang tidak suka dengan wali Allah SWT apalagi antum belajar melalui buku dan guru yang tidak benar dan tidak suka dengan wali ALLah SWT…kita ini bersaudara dan umatnya rasulullah jangan kita langsung mengvonis sesuatu dengan akal dan nafsu pikiran kita semata- mata masih banyak yang kita harus benahi dalam membesarkan syiar Islam ini karena ini adalah tangung jawab kita bersama untuk melanjutkan perjuangan RAsulullah SAW terutama dizaman sekarang ini….klo kita memiliki pemahaman lain tentang syiar islam jangan kita berusaha untuk merasa diri paling benar…karena yang kita cari di dunia ini ridho ALLah SWT..masalah berbeda pemahaman itu merupakan rahmat apalagi hal ini sudah pernah terjadi dimasa yang lampau yaitu pertentangan masalah kilafiyah…..jadi jangan dihancurkan ukhuwah islamiyah kita ini dengan segala ucapan222yang membuat ukhuwah islamiyah kita terpecah…hormatilah setiap saudara kita yang meyakini seperti itu karena mereka itu memiliki dasar dan dalilnya….kalau antum juga punya dalil yang tidak sesuai dengan pahaman antum..yah sudah..????. peganglah menurut antum sendiri jangan dibawa untuk berusaha untuk menjerumuskan kita kedalam kehancuran bagi umat islam….mari kita jaga agama islam ini yang amanatkan kepada kita semua…….shollu alan nabiy…….Allohumma Shoilli ala Sayyidina Muhammmad…….

    Comment by ahbabul mustafa | March 29, 2012 | Reply

  15. subhanalloh.,

    Comment by harun nugraha | May 3, 2012 | Reply

  16. subhanalloh ..,

    Comment by harun nugraha | May 3, 2012 | Reply

  17. salam hormat…saudaraku kalau anda belum menguasai hukum islam jangan sekali kali berbicara seenak perutmu sendiri, anda tidak pernah sekolah di madrasah islamiah/pondok pesantren. saya tegas kan lagi, bagi siapa yang beragama islam kok tidak percaya adanya kewalian, itu sama halnya tidak mempercayai adanya nabi/rosul .jangan tanya dalil itu menunjukan anda tidak pernah ke pesantren.

    Comment by mangun | October 22, 2012 | Reply

  18. Mudah2an kita semua dipertemukan dan dikumpulkan bersama para kekasihNya, amin

    Comment by Al | December 5, 2012 | Reply

  19. Wali allah juga ada yg mastur wa masyhur.

    Comment by Maulana | February 16, 2013 | Reply

  20. laailla ha illa anta inni kuntu minadholimin

    Comment by nasuki | June 11, 2013 | Reply

  21. barangsiapa mengingkari wali maka dia sama juga dgn mengingkari rasul dan itu sama juga dia tdk beriman islam….wali jangan ditentang cukup mengimani walaupun pangkat derajat kita masih jauh dari kepada derajat kepemahaman…kalo dari sekian saudara2 se iman bila kurang memahami ttg pembahasan wali maka saya bisa mengupload pengajian al-hikam dr pondok muhibbin tambak beras-jombang jatim.tks

    Comment by berlumur dosa | September 10, 2013 | Reply

    • Alhamdulillah dan terima kasih saudaraku. Saya sangat mengharpakan bantuan dari suadara untuk bisa meng-upload pengajian Al-Hikam apabila tidak memberatktan. Saya sangat membutuhkannya untuk mempertebal keimanan dan menambah ilmu serta pemahaman. Semoga Allah meridloi amalan kita.
      Aamiin…..

      Comment by Subkhan | June 29, 2014 | Reply

  22. jika qt mencintai waliyullah qt hrus mencontoh Prilaku Beliau RA.adab sopan,Menahan Marah,pemaaf, kasih sayang…dsb

    Comment by Aa kasep | February 14, 2014 | Reply

  23. Satu hal unik dari penulis cerita khayal seperti ini manakala ditanyakan sumber ceritanya yg sahih, jawabnya adalah ini cerita benar dan ada sumbernya yg shahih. Namun anda jgn kecewa krn harus menunggu didatangkan sumbernya tanpa pernah nongol tuh, Ini kan cerita yang sifatnya qila wa qal (dr mulut ke mulut gitu) Coba tanya daeng Daris, ada ga sanadnya yg shahih macam hadist gitu? Wong mengutip hadits aja yang katanya wahabi memotong bagian akhir (dia dpt mengatakan sesuatu jadilah maka jadilah) cuma nulis “Hadist Nabi saw” . Cuma segitu, gampangnya mi. Takutlah kepada Allah Ta’ala utk berbohong atas nama Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam

    Comment by abu dzak1 | May 12, 2014 | Reply

  24. SAUDARAKU SESAMA MUKMIN KITA SEMUA BERADA DI BAWAH CABANG-CABANG IMAN, JANGANLAH BERSELISIH

    Comment by Ricky | July 3, 2014 | Reply

  25. ada orang cerita tentang kisah prjalanan orang2 saleh, hidupnya dipenuhi dengan akhlak Rosulallah dan kepahlawann tentang perjuangan mmpertahankan agama & negaranya. sperti kisah di atas & kisah pahlawan bangsa indonesia yg luar biasa yg dpt kita ambil suri tauladan untuk kita aplikasikan dlm kehidupan sehari-hari. apakah ada yg bertanya tentang keshohihan kisah diatas yg trpaut jauh dr zaman Rosulallah? kadang saya merasa aneh dengan orang yg mmpertanyakn tesebut. dia tdk prnah prcaya dgn kata2 orang saleh & waliyullah. lalu dia berdalih kembali kpda Alquran & sunnah, lalu dia mndapatkn pemahamn tntang Alquran & sunnah dr siapa? dia mgkin jawab “dr ustadz/ ulama golongannya” jd dia mendapatkan pemahamn dr ustadznya. tnpa disadarinya dia hanya korban dr pemikiran ustadznya yg menafsirkan alquran & sunnah sesuai dgn pemikirannya. lalu dgn seenaknya dia menjelek2kn yg lain dgn berdalih tdk sesuai dgn Alquran & sunnah yg sesuai dgn penahamnnya itu. sungguh ironis. para orang saleh, waliyullah, ulama madzap 4 yg sangat luarbiasa sanat keilmuan saja selalu menghargai prbedaan pndapat tdk serta mrta melontarkn kata2 yg tdk beretika yg mnyinggung pemahamn orang lainnya. teruskan berkarya menulis sejarah orang2 saleh, mungkin ada tetangga, teman, saudara anda yg mempunyai akhlah Rosulallah & akhlak waliyullah silahkan dishare saja. mngkin ada yg bertanya keshohihan cerita trsebut (sungguh konyol) biarkn saja karena dia tdk akan pernah bersambung dgn hati Rosulallah & hati Waliyullah. jadikan kisah2 itu pelajaran untuk kita semua. slamat berjuang kawan.

    Comment by purnamasyadzili | May 26, 2015 | Reply

    • Ya sayyidi ya rossulluloh ya sayyidi ya imam mahdi atmo rohmattulloh,

      Comment by hh | January 13, 2016 | Reply

  26. Tidak percaya dengan adanya wali begitu juga dengan kisahnyaa??
    yg menyebarkan agama islam di nusantara aja wali songo maaas bukan ustadz samping rumah kita hehehe.
    ya inilah sudah sampai dimana pemahaman kita

    Comment by kemas jaka zulkarnain | April 2, 2016 | Reply

  27. mksh smga brrkah ilmunya

    Comment by dzulbikhar | April 16, 2017 | Reply


Leave a comment