Daris Rajih

Search…View…Copy…Paste…

Ilmu dan Pengamalannya

Sayyidina Ali K.W:

  1. Ilmu berhubungan dengan amal. Barangsiapa yang berilmu, niscaya mengamalkan ilmunya. Ilmu memanggil amal; maka jika ia menyambut panggilannya bila tidak menyambutnya, ia akan berpindah darinya.
  2. Pelajarilah ilmu, niscaya kalian akan dikenal dengannya; dan amalkanlah ilmu (yang kalian pelajari) itu, niscaya kalian akan termasuk ahlinya.
  3. Wahai para pembawa ilmu, apakah kalian membawanya? Sesungguhnya ilmu hanyalah bagi yang mengetahuinya, kemudian dia mengamalkannya, dan perbuatannya sesuai dengan ilmunya. Akan datang suatu masa, dimana sekelompok orang membawa ilmu, namun ilmunya tidak melampaui tulang selangkanya. Batiniah mereka berlawanan dengan lahiriah mereka. Dan perbuatan mereka berlawanan dengan ilmu mereka.
  4. Orang yang beramal tanpa ilmu, seperti orang yang berjalan bukan di jalan. Maka, hal itu tidak menambah jaraknya dari jalan yang terang kecuali semakin jauh dari kebutuhannya. Dan orang yang beramal dengan ilmu, seperti orang yang berjalan di atas jalan yang terang. Maka, hendaklah seseorang memperhatikan, apakah dia berjalan, ataukah dia kembali?
  5. Janganlah sekali-kali engkau tidak mengamalkan apa yang telah engkau ketahui. Sebab, setiap orang yang melihat akan ditanya tentang perbuatannya, ucapannya, dan kehendaknya.
  6. Orang yang berilmu tanpa amal, seperti pemanah tanpa tali busur.

March 28, 2011 Posted by | Kisah Sufi | Leave a comment

Appointment in Bukhara

Suatu hari Zahir, seorang tuan tanah kaya raya di Tashkent mengutus pembantunya, Omar untuk membeli kopi dan gula pada kedai di pasar dekat rumahnya.  Setelah memberi 50 Dirham kepada pembantunya itu, berangkatlah Omar ke pasar.

Tak lama kemudian si pembantu kembali dengan langkah tergopoh-gopoh, berkeringat dan muka pucat. Zahir majikannya , penasaran lalu bertanya , “ Ada apakah gerangan Omar ? engkau tampak seperti orang dikejar-kejar Iblis ? “

Dengan nafas terengah-engah Omar menjawab, “ Gawat-gawat, aduh … aku tak jadi beli kopi Tuan Zahir aku takut sekali !!, tadi ketika aku mau masuk kedai di pintu depan aku bertemu dengan Sang Maut !! “

Zahir terkejut namun bisa mengerti perasaan Omar “ Baiklah…tenangkan dirimu, istirahatlah sana di tendaku…”

“ Terima kasih Tuan…. tapi aku sangat menggigil ketakutan, izinkan aku pergi ke Bukhara …kurasa akan lebih aman disana “, tukas Omar sambil bergegas naik kudanya

tak lama berselang, Zahirpun penasaran..ia ingin tahu seperti apa wujudnya Sang Maut seperti yang diceritakan Omar, dan pergilah ia ke kedai kopi di Pasar Tashkent…

Sesampainya di Pasar, dia melihat sesosok makhluk setinggi 2 meter lebih, kokoh dan tegar serupa Gergasi mengenakan jubah hitam menjulang bak raksasa.  Dengan harap harap cemas disentuhnya Sang Maut dari belakang sambil mengucapkan salam takzim….

Sang Mautpun menoleh dengan pandangan yang tajam dan mata merah seperti api !  Akhirnya, Zahirpun menceritakan perihal Omar pembantunya serta ketakutan Omar hari itu yang lari terbirit-birit setelah tak sengaja berjumpa Sang Maut beberapa saat yang lalu….

Sejenak hening…lalu Sang Mautpun berkata “ Sesungguhnya akupun terkejut bertemu Omar di pasar ini Tuan…. sebab, hari ini aku ada janji dengannya di Bukhara !! “

March 28, 2011 Posted by | Kisah Hikmah | 1 Comment

Keberadaan Surga

(Ringkasan Hadil Arwaah Ila Biladil Afraah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

Eksistensi Surga

Surga itu ada. Diterangkan dengan sangat jelas dalam beberapa keterangan Al-Quran dan hadits Nabi yang semuanya harus kita imani. Golongan Qadariyah dan kalangan Mutazilah beranggapan bahwa surga baru diciptakan kelak di hari akhirat. Ini adalah pendapat yang nyeleneh. Menurut Ahlu Sunnah surga itu telah diciptakan oleh Allah dengan alasan-alasan berikut ini:

Dalam perjalanan miraj Nabi melihat surga (QS. An-Najm: 13-15)

Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa Allah memperlihatkan tempat duduk ahli surga atau ahli neraka saat di alam barzah; ruh orang mumin dimasukkan ke dalam surga berwujud burung yang bertengger di pohon surga; Jibril disuruh melihat surga, dll.

Pintu Surga

Keberadaan pintu gerbang surga disebutkan oleh Allah dalam surat Az-Zumar ayat 73. Sedangkan dalam hadits disebutkan bahwa luas pintu surga itu baina Makkata wa Hajaro au Hajaro wa Makkata, seperti jauhnya Makkah ke Hajar (kurang lebih 1160 km). Namun kelak akan berdesak-desakan manusia didepannya. Kunci pembuka pintu surga adalah kalimat syahadah. Jalan menuju padanya hanya satu yakni Islam (QS. Al-Anam: 153).

Walid bin Muslim dari Khalid dari Hasan menyampaikan bahwa pintu-pintu di surga itu transparan bagian dalamnya terlihat luar dan bagian luarnya terlihat dari dalam (lihat QS. Shaad: 50). Ia bisa diajak bicara, artinya bisa menutup dan membuka sesuai keinginan penghuninya.

Dimanakah Surga?

Di dalam hadits disebutkan bahwa surga itu berada di langit, tempat yang sangat tinggi. Terdiri dari 100 tingkat, setiap 2 tingkat jauhnya seperti langit dan bumi. Dan surga yang tertinggi adalah surga Firdaus. Tapi ada satu tempat yang lebih tinggi dan diperuntukkan bagi satu orang saja, tempat itu disebut Al-Wasilah. Nabi sangat berharap bahwa beliaulah yang akan menempatinya.

Nama-nama Surga

Surga itu bermacam-macam, nama-namanya disebutkan dalam Al-Quran diantaranya adalah: Al-Jannah, Darussalam (negeri sejahtera), Darul Khuldi (negeri kekal), Darul Muqamah (tempat kediaman), Jannatul Mawa (tempat tinggal), Adn, dll.

Orang yang pertama mengetuk pintu Surga

Muhammad saw adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga, dan umat beliaulah yang akan pertama kali memasukinya. Ada 70.000 orang yang akan memasukinya tanpa hisab, wajahnya bagaikan rembulan, mereka masuk dengan bergandeng tangan. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang murni ketauhidannya dan senantiasa bertawakkal kepada Allah.

Allah melimpahkan keistimewaan kepada mereka, bahwa setiap 1000 orang dari mereka dapat menyelamatkan 70.000 orang dari neraka, ditambah tiga cidukan Allah azza wa jalla. Subhanallah wallahu akbar.

Gambaran Surga

Tanah dan lumpur surga terbuat dari zafaran, berupa tepung putih beraroma kesturi dan sangat bersih. Cahaya surga itu berwarna putih, bersinar terang, aromanya semerbak. Disana terdapat gedung megah dan sungai-sungai yang mengalir. Ada istri-istri yang cantik jelita, perhiasan-perhiasan yang banyak, tanaman-tanaman, berbagai macam kesenangan dan kenikmatan di tempat yang tinggi. Siapkah Anda memasukinya? Katakan: Insya Allah.

Continue reading

March 28, 2011 Posted by | Kisah Hikmah | 2 Comments

Kemuliaan Istri Yg Sibuk Mengurus Rumah Tangga

Kisah Sayidah Fatimah az-Zahra.rha
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang; Selawat dan Salam ke atas junjungan Besar Nabi Muhammad SAW.

Suatu hari Rasulullah SAW menyempatkan diri berkunjung ke rumah Fatimah az-zahra. Setiba di kediaman putri kesayangannya itu, Rasulullah SAW berucap salam lalu masuk. Ketika itu beliau mendapati Fatimah tengah menangis sambil menggiling Syaiir (sejenis Gandum) dengan penggilingan tangan dari batu. Seketika itu Rasul bertanya kepada putrinya. “Duhai Fatimah, apa gerangan yang membuat engkau menangis ? Semoga Allah tidak menyebabkan matamu berderai.” Fatimah menjawab, “Wahai Rasulullah, penggilingan dan urusan rumah tangga inilah yang menyebabkanku menangis.”

Kemudian duduklah Rasulullah SAW di sisi Fatimah. Lalu Fatimah melanjutkan. “Duhai Ayahanda, sudikah kiranya Ayah meminta kepada Ali, suamiku untuk mencarikan seorang jariyah (budak perempuan) untuk membantuku menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan rumah?”

Maka bangkitlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Dengan tangannya beliau mengambil sejumput gandum, lalu diletakkannya tangan beliau di penggilingan seraya membaca “Bismillah.” Ajaib, dengan seizin Allah SWT penggilingan tersebut berputar sendiri. Sementara penggilingan itu berputar, Rasulullah bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa, sehingga habislah gandum itu tergiling.. “Berhentilah berputar dengan izin Allah SWT.” Maka penggilingan itu pun berhenti berputar.

Lalu dengan izin Allah pula penggilingan itu berkata dengan bahasa manusia, ”Ya Rasulullah, demi Allah yang telah menjadikan tuan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya. Seandainya tuan menyuruh hamba menggiling gandum dari timur hingga ke barat pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT, “Hai orang yang beriman, peliharalah dirimu, keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan-Nya. Maka hamba takut, wahai Rasulullah, jika kelak hamba menjadi batu di neraka.” Lalu bersabdalah Rasulullah SAW, ”Bergembiralah, karena engkau adalah salah satu Mahligai Fatimah az-zahra di dalam surga.” Maka bergembiralah penggilingan batu itu.

Lalu Rasulullah bersabda: ”Jika Allah menghendaki, niscaya penggilingan itu akan berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi Allah menghendaki dituliskannya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskannya beberapa kesalahanmu. Dan diangkatnya beberapa derajat untukmu. Bila seorang wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya, Allah akan menuliskan baginya setiap butir gandum yang digilingkannya satu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.“

Kemudian Rasulullah meneruskan nasehatnya, ”Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat ketika wanita itu menggiling gandum untuk suami dan anaknya, Allah akan menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh parit. Wanita yang meminyaki dan menyisiri rambut anaknya, serta mencuci pakaian mereka, Allah akan mencatat pahalanya seperti memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang telanjang. Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya, Allah akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar di hari kiamat.”

Rasulullah SAW masih meneruskan nasehatnya, ”Wahai Fatimah, yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak ridha, aku tidak akan mendoakanmu. Tidakkah engkau ketahui, ridha suami adalah ridha Allah SWT, dan kemarahannya adalah kemarahan Allah SWT?”

“Apabila seorang wanita mengandung janin, maka beristighfarlah para malaikat. Dan Allah mencatat tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit karena akan melahirkan, Allah akan mencatatkan pahala baginya seperti pahala orang-orang yang berjihad. Apabila ia melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ibunya melahirkannya. Apabila ia meninggal dalam melahirkan, ia meninggalkan dunia ini tanpa dosa sedikit pun. Kelak ia akan mendapati kuburnya tersebut sebagai taman-taman surga. Dan Allah mengaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah. Dan beristighfarlah seribu malaikat untuknya di hari kiamat.”

”Wahai Fatimah, wanita yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta dengan niat yang benar, Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosanya. Dan akan mengenakan seperangkat pakaian hijau, dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya, seribu kebaikan (setiap helai seribu kebaikan). Wanita yang tersenyum di hadapan suaminya, Allah memandangnya dengan pandangan Rahmat.”

”Wahai Fatimah, bagi wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring atau menata rumah dengan baik untuk suami dan anaknya, maka berserulah para malaikat untuknya: ‘Teruskanlah amalmu, maka Allah telah mengampunimu dari dosa yang lalu maupun yang akan datang”

”Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya, serta rela memotong kumis dan menggunting kuku suaminya, Allah akan memberinya minuman dari sungai-sungai surga. Dan kuburnya akan menjadi taman di surga. Dan Allah akan menyelamatkannya dari api neraka, serta selamat dari titian Shirotul Mustaqim.”

Dari Abdullah bin Amr Al Ash ra, Rasulullah SAW bersabda: “Dunia adalah suatu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah.”(HR. Muslim).

March 16, 2011 Posted by | Kisah Hikmah | 1 Comment

Kedudukan Seorang Bapak

Walaupun ada hadits yang menerangkan dan bercerita tersebut dibawah ini, tetap saja kedudukan ayah dalam penghormatan dan pelayanan ada dibawah ibu 3 derajat.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah berkata kepada seseorang, Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu. (Asy-Syafi’i dan Abu Dawud)

Keterangan :

Terdapat satu riwayat yang cukup panjang berkaitan dengan hal ini. Dari Jabir Radliyallaahu ‘anhu meriwayatkan, ada laki-laki yang datang menemui Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan melapor.
Dia berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku ingin mengambil hartaku ….
Pergilah Kau membawa ayahmu kesini, perintah beliau.

Bersamaan dengan itu Malaikat Jibril turun menyampaikan salam dan pesan Alloh kepada beliau.
Jibril berkata: “Ya, Muhammad, Allah ‘Azza wa Jalla mengucapkan salam kepadamu, dan berpesan kepadamu, kalau orangtua itu datang, engkau harus menanyakan apa-apa yang dikatakan dalam hatinya dan tidak didengarkan oleh teliganya.

Ketika orang tua itu tiba, maka nabi pun bertanya kepadanya: Mengapa anakmu mengadukanmu? Apakah benar engkau ingin mengambil uangnya?

Lelaki tua itu menjawab: Tanyakan saja kepadanya, ya Rasulullah, bukankah saya menafkahkan uang itu untuk beberapa orang ammati (saudara ayahnya) atau khalati (saudara ibu) nya, atau untuk keperluan saya sendiri?

Rasulullah bersabda lagi: Lupakanlah hal itu. Sekarang ceritakanlah kepadaku apa yang engkau katakan di dalam hatimu dan tak pernah didengar oleh telingamu!

Maka wajah keriput lelaki itu tiba-tiba menjadi cerah dan tampak bahagia, dia berkata: Demi Alloh, ya Rasulullah, dengan ini Alloh Subhanahu wa ta’ala berkenan menambah kuat keimananku dengan ke-Rasul-anmu. Memang saya pernah menangisi nasib malangku dan kedua telingaku tak pernah mendengarnya …

Nabi mendesak: Katakanlah, aku ingin mendengarnya. Orang tua itu berkata dengan sedih dan airmata yang berlinang: Saya mengatakan kepadanya kata-kata ini: ‘Aku mengasuhmu sejak bayi dan memeliharamu waktu muda. Semua hasil jerih-payahku kau minum dan kau reguk puas. Bila kau sakit di malam hari, hatiku gundah dan gelisah, lantaran sakit dan deritamu, aku tak bisa tidur dan resah, bagai akulah yang sakit, bukan kau yang menderita. Lalu airmataku berlinang-linang dan meluncur deras. Hatiku takut engkau disambar maut, padahal aku tahu ajal pasti akan datang. Setelah engkau dewasa, dan mencapai apa yang kau cita-citakan, kau balas aku dengan kekerasan, kekasaran dan kekejaman, seolah kaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan. Sayang…, kau tak mampu penuhi hak ayahmu, kau perlakukan daku seperti tetangga jauhmu. Engkau selalu menyalahkan dan membentakku, seolah-olah kebenaran selalu menempel di dirimu …, seakan akan kesejukann bagi orang-orang yang benar sudah dipasrahkan.’

Selanjutnya Jabir berkata: Pada saat itu Nabi langsung memegangi ujung baju pada leher anak itu seraya berkata: Engkau dan hartamu milik ayahmu !
(HR. At-Thabarani dalam As-Saghir dan Al-Ausath).

March 16, 2011 Posted by | Kisah Hikmah | Leave a comment

Rasulullah, pengemis tua, dan uang satu sen…..

Cucu-cucuku tersayang, perempuan maupun laki-laki. Tuhan telah menempatkan seluruh kekayaan-Nya di dalam diri kita. Dia telah menganugrahkan kepada kita kekayaan mubarokat, kekayaan tiga dunia. Temukanlah khazanah ini melalui perilaku yang baik. Kekayaan itu benar-benar ada, namun tersembunyi jauh di dalam diri kita. Kita sendirilah yang telah menguburnya, terpendam oleh rasa iri dan dengki, dan kini kita musti menggalinya dalam-dalam untuk memperoleh kembali kekayaan itu. Kita musti mengeruk dan menepis jauh-jauh kegelapan untuk memperolehnya.

Anak-anakku terkasih. Untuk menjelaskannya, ijinkan aku bercerita tentang sebuah kisah. Cerita tentang Rasulullah s.a.w.

Di kota Madinah, tersebutlah seorang tua. Hidupnya sangatlah nestapa. Kesulitan demi kesulitan menimpanya, masalah demi masalah. Ia mengadukan nasib hidupnya ini kepada orang-orang yang kemudian menyuruhnya pergi ke tempat ini dan itu. Awalnya ia memohon kepada raja dan raja berkenan membantunya, namun pak tua itu tak beroleh banyak dari uluran tangannya. Lalu ia pergi ke para guru yang kemudian membantunya ala kadarnya, namun ia tetap miskin. Tampaknya tak seorang pun sanggup mengangkat kesulitan yang dihadapinya. Tak satu pun cara mampu mengubah keadaannya. Dan tiada henti ia bertanya siapa gerangan yang dapat mengakhiri kesengsaraan hidupnya ini.

Lalu, seseorang memberi nasihat kepadanya, “Temuilah Rasulullah s.a.w. dan mintalah tolong kepadanya. Ia tinggal di ujung sana. Pergilah kepadanya.”

Maka pengemis tua itu pergi menemui Muhammad s.a.w., “Wahai, Rasulullah. Kehidupanku sungguh sulit,” ujarnya. “Aku datang meminta tolong kepadamu demi mengakhiri kenestapaan ini.”

“Wahai, saudaraku, sebab itukah kau datang kemari? Bagus sekali,” jawab Rasulullah s.a.w. “Baiklah, kini serahkan kepadaku semua yang kau miliki.”

Continue reading

March 16, 2011 Posted by | Kisah Sufi | 1 Comment

Tolong Sampaikan Sedekahku Ini Kepada Para Pelacur ….

Seorang ulama besar Hadis sedang asyik membacakan serta mensyarahkan maksud hadis kepada para muridnya.Tiba-tiba sang guru berhenti membacakan hadis dan bertanyakan sesuatu yang membuatkan semua murid terpinga-pinga.

“Muridku sekalian, aku punya hajat yang sangat besar.Adakah sesiapa yang mampu menunaikan hajatku ini?” Tanya sang murabbi pada seluruh muridnya.

Salah seorang murid kanan Syeikh menjawab dengan penuh adab, “Hajat apakah wahai Tuan Guru? Khabarkanlah kepada kami,moga kami mampu untuk menunaikannya untuk Tuan Guru”.

Sang Guru menarik nafas dengan perlahan seraya berkata ” Aku punya sedikit harta yang ingin aku sedekahkan,adakah sesiapa yang ingin membantuku mengagihkan harta ini?”

“Kami bersedia membantumu wahai Tuan Guru untuk mengagihkan harta ini”jawab Murid tersebut dengan bersemangat.

“Bolehkah Tuan Guru perincikan kepada siapakah harta ini akan dibahagikan?”seorang murid yang lain bertanya dengan lebih lanjut.

“Hartaku ini akan aku sedekahkan kepada para pelacur yang berada di tempat sekian-sekian”Jawab Tuan Guru dengan tenang.

Keadaan menjadi bingit,masing-masing keliru dengan tujuan utama Tuan Guru yang terkenal alim dan soleh ini.

“Aku sudah mengagakkan bahawa kamu semua tentu tidak akan mampu untuk melaksanakan hajatku ini. Kalau begitu tidaklah mengapa. Biarlah aku sendiri yang pergi menyampaikannya.”Tuan Guru menjawab dengan tenang.

Continue reading

March 16, 2011 Posted by | Sayyid Badruddin Al-Hasani | Leave a comment

Runtuhnya keKaisaran Persia

TABLIGH (mendakwahkan) risalah adalah wajib bagi Nabi. Karena itu Nabi mengirim surat keapda raja-raja mengajak mereka masuk Islam. Salah satu suratnya dikirim kepada Ebrewez, kaisar Persia. Pimpinan negara adikuasa dan cucu mendiang kaisar Khosru I, yang dinobatkan jadi Kaisar baru pada tahun 590 M. Itupun gara-gara ayahnya kaisar Murmuza IV terbunuh.

Dalam bukunya Tarikh al-Muluk wa al-Umam, al-Tabari menceritakan bahwa Ebrewez tergolong raja Persia yang paling kuat. Jajahan dan kekuasaannya paling luas. Prestasinya tak tertandingi oleh kaisar sebelumnya. Karena itulah ia digelari Ebrewez yang berarti si Perkasa.

Dalam bahasa Arab disebut al-Mudhaffar. Karena itu wajar jika ia dikenal suka menunjukkan kemewahan dan kebesarannya, menimbun harta kekayaan dan perhiasan. Ketika ia memindahkan singgasananya dari bangunan lama ke bangunan baru tahun 607-608 M harta yang dipindahkan terhitung sebanyak 468 juta gantang emas. Pada tahun ke 13 dari kekuasaannya kekayaannya mencapai 880 juta gantang emas.

Surat Nabi yang singkat itu diantaranya berbunyi “Masuklah Islam agar anda selamat dan jika anda menolak maka bagi anda dosa seluruh kaum Majusi”.

Continue reading

March 16, 2011 Posted by | Kisah Hikmah | 3 Comments